10 Mitos Smartphone Android

Bukannya saya fans berat atau mengagung-agungkan Android, tapi saya merasa bahwa ada beberapa hal yang perlu diluruskan soal Android baik itu dari sisi fitur ponselnya maupun dari sisi software-nya. Android kian hari kian banyak dijumpai di seluruh lapisan masyarakat. Penyebabnya selain vendor yang terkenal (seperti Samsung dan Sony Ericsson) juga harganya yang relatif murah untuk sebuah smartphone dengan full touchscreen.



Saya membuat tulisan ini sebenarnya hanya ingin memberitahu pada semua orang kalau ponsel canggih itu nggak cuma Blackberry, masih ada smartphone Android, Nokia dengan Windows Phone-nya dan iPhone. Mitos yang saya maksud disini adalah beberapa komentar miring dari teman-teman saya perihal Android yang perlu saya luruskan.

1. Baterai Android Boros

Ini komentar yang paling sering saya jumpai baik itu lewat obrolan langsung maupun ketika saya asyik membuka Kaskus. Sejumlah orang meyakini kalau baterai Android lebih cepat habis ketimbang smartphone lain, dan jujur saya langsung tersenyum sendiri kalau ada orang yang ngomong seperti ini. Awal-awal saya menggunakan ponsel Android, memang saya akui kalau ponsel Android boros baterainya. Tapi setelah beberapa hari saya pelajari sistemnya, otak-atik sedikit setting-nya, hasilnya smartphone Android saya bisa bertahan dari pagi sampai pagi lagi (kira-kira dari jam 9 pagi sampe jam 3 pagi). Berbeda sekali dari Blackberry Orlando punya bos saya yang memang sering dipakai untuk BBM-an untuk keperluan bisnis, baterainya paling-paling cuma tahan 8 jam. Penyebab baterai Android cepat habis adalah:

- Terlalu banyak aplikasi
- Terlalu sering main game
- Pengguna tidak tahu bagaimana mematikan internet dan bluetooth
- Terlalu sering di pegang di tangan (panas tubuh dapat meningkatkan suhu baterai yang berakibat boros)
- Terlalu lama di dalam kantong (meletakkan Android di saku yang sempit bisa membuat suhu meningkat)
- Antivirus yang boros (semisal AVG, bagusnya pakai Avast)

2. Android Banyak Virusnya

Benar bervirus tapi tidak sebanyak dan seganas virus di Windows. Komentar yang satu ini mulai banyak bergaung setelah maraknya berita-berita mengenai virus di OS Android. Perlu saya ingatkan, ponsel Android itu sama seperti komputer, juga perlu maintenance dan antivirus. Jika anda pengguna Android yang masih pemula dan belum paham betul mengenai sistem Android, sangat disarankan untuk meng-install antivirus di smartphone Android anda demi keamanan. Saya menyarankan untuk menggunakan antivirus Avast ketimbang yang lain karena selain gratis, aplikasinya ringan dan banyak fiturnya.

Selain itu, kenapa banyak pengguna Android terkena virus, karena keteledoran mereka sendiri. Pengguna Android dimanjakan dengan jutaan aplikasi gratisan yang bisa di-download dengan mudahnya di Android Market. Sayangnya pengguna tidak memperhatikan betul sisi keamanan software yang ingin mereka download. Padahal setiap pengguna akan men-download aplikasi tersebut, Android Market sebelumnya akan selalu memberi peringatan tentang apa-apa saja yang bisa dilakukan aplikasi itu, misalnya aplikasi itu bisa membaca pesan SMS, bisa mengetahui lokasi pengguna, dan sebagainya. Kalau pengguna tidak hati-hati, ini bisa berbahaya. Pengguna juga seharusnya memperhatikan rating dan komentar aplikasi itu. Komentar-komentar dari pengguna sebelumnya sangat membantu kita menentukan apakah aplikasi itu baik atau tidak.

3. Android Tidak Didukung Developer

Saya langsung tertawa terbahak-bahak begitu membaca komentar ini di Yahoo! Answers. Ada seorang pengguna yang menanyakan bagusnya beli hape apa dengan budget 2 jutaan. Saya balas dengan menyarankan untuk membeli Samsung Galaxy Y yang baru keluar dan beberapa pengguna lain juga menyarankan hal yang sama. E eh, tahu-tahu ada satu orang yang nulis begini, "Mendingan beli Nokia aja, bagus koq, Android jelek, hape-nya banyak ga di dukung developer." Kalau anda menemukan komentar seperti ini jangan cepat percaya, silahkan buka Android Market dan lihat sendiri disana, ada berapa banyak aplikasi yang berserak di sana siap untuk di download. Dan juga, vendor seperti HTC dan Samsung sebentar lagi akan mengeluarkan update untuk smartphone Android Gingerbread menjadi Android Ice Cream Sandwich, masa yang seperti ini dibilang tidak di dukung developer?

4. Touchscreen? Mana Enak!

Jawaban saya untuk yang satu ini simple saja. Sama seperti saat kita pertama kali menggunakan ponsel, pasti kita akan kagok dan terlihat seperti orang yang gaptek. Mencet-mencet tombol pun masih bingung. Tapi perlahan-lahan setelah dipakai terus kita jadi terbiasa menggunakan ponsel kita dan mahir mengetik SMS tanpa melihat tombol. Sama seperti Android ini, memang awal-awalnya terasa aneh dan geli menggunakan layar touchscreen untuk mengetik, tapi coba deh dipakai terus selama satu minggu pasti kita akan terbiasa dan keenakan menggunakan layar touchscreen.

5. Android Harganya Mahal Amat!?

Tidak perlu saya jelasakan panjang lebar disini, silahkan klik link ini, lalu link yang ini, dan yang ini. Semahal-mahalnya Android pasti ada yang murahnya. Beda dengan Blackberry yang fitur itu-itu aja, cuma nama sama harganya aja yang dibedain.

6. Layar Touchscreen Gampang Lecet

Silahkan pinjam smartphone Android teman anda, dan silahkan di cakar dengan kuku anda. Niscaya tidak akan tergores. Ini Samsung Galaxy S-II punya saya udah sering dipakai main sama adik-adik saya, hasilnya aman-aman aja tuh, sama sekali tidak ada goresan, bahkan sudah dicakar 5 orang teman saya.

7. Android Nggak Ada BBM-nya

Ini sama sekali tidak benar. Masing-masing produsen Android punya software 'BBM'-nya sendiri. Misalnya Android saya ini dari Samsung, nama software-nya adalah Social Hub. Kalau tidak suka, pengguna Android bisa menggunakan Samsung Chat!On atau WhatsApp, gampang kan? Dan lagi yang Chat!On itu gratis, ga perlu pakai paket-paketan.

8. Android Suka Hang

Tergantung aplikasinya. Banyak pengguna yang tidak memperhatikan sisi jeroan Android-nya sehingga suka main asal download aplikasi. Misalnya ponsel Android mereka menggunakan seri Froyo 2.2 dengan RAM cuma 700-an MB dan prosesor yang masih hitungan Mhz, kemudian mereka men-download game 3D, aplikasi azan, pengubah tampilan, ROM Manager, aplikasi musik, dan sebagainya yang memakan banyak resource perangkat. Kalau keadaannya seperti yang disamping maka wajar saja kalau hang, sudahlah aplikasinya bejibun, smartphone-nya juga ga kuat, masa mau dipaksain juga? Ingat, seperti yang saya bilang sebelumnya, ponsel Android itu sama seperti komputer.

9. Pengguna Android Kebanyakan Gaptek

Saya agak tersinggung untuk komentar yang satu ini. Kalau komentar ini sebenarnya mereka maksudkan untuk pengguna awam, yang menggunakan Android alakadarnya untuk komunikasi. Tapi kalau saja mereka tahu kalau Android itu adalah Linux, mungkin mereka yang berkomentar seperti ini langsung diam. Para pengguna Android yang sudah dalam rating 'Advanced' paling sering saya temui di forum adalah para penggiat Open Source. Selain itu ada juga hacker-hacker top dunia yang ikut berkecimpung untuk mengutak-atik OS yang satu ini. Kenapa? Karena kernel Linux-nya. Linux itu adalah OS yang sangat menantang bagi para programmer, untuk membuat aplikasinya (tanpa SDK) itu butuh kerja keras dengan hasil hanya sebuah ucapan terima kasih. Namun ada kepuasan tersendiri mengutak-atik baris kode Linux, apalagi kalau sampai bermain-main di bagian Root Android dan hingga menemukan CarrierIQ.

10. Android Gampang Rusak

Ini tergantung cara pemakaiannya. Ini Samsung Galaxy S-II saya udah beberapa kali jatuh ke lantai dengan jarak yang lumayan aduhai, tapi masih aman-aman aja tuh, tidak ada goresan, pecah, atau apalah. Kalau ponsel Android anda cepat rusak, silahkan ingat-ingat lagi bagaimana cara anda menggunakan ponsel anda. Kalau hati-hati ya jelas pasti akan aman dong. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

bisa hitung rezeki yg Allah beri ?

RASULULLAH SAW DI BACKUP PARA MILYUNER

50 FAKTA TENTANG PRIA